Halo mahasiswa, kamu pernah dengar dosen pembimbing bilang, “Coba cari novelty-nya dulu, ya”? Terus kamu langsung mikir, “Apa ya itu novelty? Gua harus mulai dari mana buat nyarinya?” Kalau benar demikian begini yang kamu rasakan, kamu tidak perlu khawatir karena kamu tidak sendirian. Banyak mahasiswa yang lain menyusun skripsi atau peneliti kebingungan saat diminta mencari novelty penelitian. Buat kamu yang belum paham, jadi novelty, atau dalam bahasa sederhananya disebut juga kebaruan penelitian, adalah elemen penting yang membedakan riset kamu dari penelitian sebelumnya. Tanpa kebaruan penelitian, penelitian bisa dianggap sekadar mengulang dan kurang memberikan kontribusi ilmiah yang berarti.
Nah, buat kamu yang kebingungan dalam memahami novelty atau kebaruan penelitian artikel ini akan jadi panduan praktis kamu dalam memahaminya. Artikel ini akan membantu kamu memahami apa itu novelty, bagaimana cara menemukannya lewat research gap, serta memberikan contoh nyata biar kamu bisa langsung praktik. Jadi, buat kamu yang jika ditanya dosen apa itu novelty, pengen tidak ngangong-ngangong saat ditanya, yuk kita bahas satu-satu dengan bahasa yang ringan tapi tetap berbobot biar kamu paham!
1. Apa Itu Novelty Penelitian?
Sebelum kamu mencari kebaruan penelitian, tentu harus paham dulu apa maknanya. Dalam dunia riset, novelty penelitian adalah unsur kebaruan atau nilai baru yang dibawa oleh sebuah penelitian dibandingkan dengan riset-riset terdahulu. Kebaruan ini bisa muncul dari berbagai aspek:
- Topik atau objek yang diteliti
- Metode atau pendekatan yang digunakan
- Teori atau kerangka pikir yang dipakai
- Kombinasi variabel atau fokus yang belum dieksplorasi
Misalnya, kalau banyak penelitian membahas efektivitas metode belajar daring di kalangan mahasiswa, kamu bisa menambahkan kebaruan penelitian dengan membahas efeknya di kalangan mahasiswa daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) menggunakan pendekatan kualitatif.
Intinya, novelty bukan berarti kamu harus menciptakan teori baru, tapi cukup menunjukkan bahwa penelitianmu membawa perspektif atau hasil yang belum pernah dibahas sebelumnya. kebaruan penelitian inilah yang bikin dosen, reviewer jurnal, atau pembaca lainnya tertarik sama penelitian kamu.
2. Strategi Menemukan Novelty dari Awal Penelitian
Setelah tahu arti novelty, sekarang saatnya masuk ke bagian paling penting: gimana cara nemuin kebaruan penelitian dari awal? Jangan khawatir, kamu nggak perlu langsung jadi profesor untuk bisa melakukannya. Cukup ikuti strategi berikut ini secara bertahap:
a. Telusuri Literatur Terkini
Langkah pertama, cari tahu dulu penelitian apa aja yang sudah pernah dilakukan di bidang yang kamu minati. Fokus pada jurnal 5 tahun terakhir. Gunakan database seperti Google Scholar, DOAJ, atau ResearchGate. Baca bagian abstrak, kesimpulan, dan saran penelitian untuk melihat celah yang belum dibahas.
Pro Tip: Sering kali para peneliti akan menyebutkan kekurangan penelitiannya sendiri dan menyarankan arah penelitian selanjutnya. Nah, itu bisa kamu ambil sebagai celah novelty!
b. Identifikasi Research Gap
Setelah baca-baca literatur, kamu akan mulai melihat pola. Misalnya, ada banyak penelitian soal pemasaran online, tapi belum banyak yang bahas dari sudut pandang UMKM pedesaan. Nah, ketimpangan ini disebut research gap—dan dari sanalah kebaruan penelitian itu bisa muncul.
c. Eksplorasi Sudut Pandang atau Variabel Baru
Kadang, topiknya sudah sering dibahas, tapi kamu bisa ambil sudut pandang berbeda atau menambahkan variabel lain yang belum dikombinasikan. Misalnya, membahas pengaruh toxic parenting terhadap produktivitas mahasiswa—ini topik yang makin relevan tapi belum banyak digali secara kuantitatif.
d. Gunakan Teori atau Metodologi Inovatif
kebaruan penelitian juga bisa muncul dari penggunaan teori yang belum umum dipakai di topik tersebut, atau dari penggunaan metode analisis baru (misal: memakai machine learning untuk topik sosial).
e. Konsultasikan dengan Dosen atau Ahli
Kalau kamu masih ragu, jangan segan diskusi dengan dosen pembimbing atau bahkan peneliti yang kamu temui di seminar. Kadang insight terbaik datang dari diskusi ringan yang membuka sudut pandang baru.
3. Contoh Novelty Penelitian dari Skripsi dan Karya Ilmiah
Setelah tahu teorinya, sekarang kita masuk ke contoh nyata. Kadang dengan melihat contoh, kamu bisa lebih cepat memahami dan menerapkan di penelitianmu sendiri.
a. Contoh Novelty Topik Sosial
Judul: Pengaruh Media Sosial terhadap Kepedulian Lingkungan Mahasiswa
Penelitian Sebelumnya: Banyak membahas pengaruh media sosial terhadap gaya hidup.
kebaruan penelitian: Fokus pada pengaruh terhadap kepedulian lingkungan, yang sebelumnya belum banyak dibahas. Plus, memakai pendekatan kuantitatif berbasis survei online.
b. Contoh Novelty Topik Pendidikan
Judul: Efektivitas Pembelajaran Hybrid Learning pada Mahasiswa Daerah 3T
Penelitian Sebelumnya: Banyak membahas hybrid learning di kota besar dan universitas ternama.
kebaruan penelitian: Mengangkat pengalaman mahasiswa di wilayah 3T yang memiliki akses internet terbatas, serta menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi kasus.
c. Contoh Novelty Topik Ekonomi
Judul: Analisis Preferensi Konsumen Milenial terhadap Produk Lokal UMKM di E-Commerce
Penelitian Sebelumnya: Fokus pada perilaku konsumen terhadap brand internasional.
kebaruan penelitian: Fokus pada milenial, produk lokal, dan platform e-commerce secara bersamaan. Belum ada penelitian yang menggabungkan ketiganya.
d. Contoh Novelty Topik Kesehatan
Judul: Hubungan Kualitas Tidur dengan Tingkat Kecemasan Mahasiswa di Masa Ujian
Penelitian Sebelumnya: Umumnya membahas kualitas tidur dan performa akademik.
kebaruan penelitian: Menambahkan variabel baru, yaitu kecemasan, serta konteks khusus yaitu masa ujian.
e. Contoh Novelty dari Kombinasi Teori
Judul: Pengaruh Self-Efficacy dan Growth Mindset terhadap Kemampuan Adaptasi Mahasiswa Baru
Penelitian Sebelumnya: Banyak bahas self-efficacy saja atau growth mindset saja.
kebaruan penelitian: Menggabungkan dua teori dalam satu kerangka, plus fokus pada adaptasi di semester awal—suatu fase yang belum banyak digali secara spesifik.
Penutup
Bagaimana dengan penjelasan yang kamu baca pada artikel ini, sampai disini kamu sudah pahamkan apa itu novelty dan sudah tahu bagaimana cara menemukannya? Intinya menemukan novelty penelitian bukanlah perkara yang instan, tapi juga bukan sesuatu yang mustahil. Asal kamu tahu strateginya mulai dari riset literatur, menemukan research gap, sampai memformulasikan kontribusi ilmiah secara tepat semuanya bisa dilakukan oleh mahasiswa, bahkan yang baru pertama kali bikin skripsi. Kamu nggak harus menciptakan teori besar atau revolusi dalam ilmu pengetahuan. Cukup tunjukkan bahwa risetmu punya kebaruan penelitian, entah itu dari sudut pandang baru, konteks spesifik, metode unik, atau gabungan variabel yang belum banyak dibahas. Dari sanalah kamu bisa membangun kontribusi ilmiah yang layak diperhitungkan.
Ingat, novelty itu ibarat “jiwa” dari sebuah penelitian yang tengah kamu jalankan. Tanpa itu novelty, risetmu akan terasa hambar dan cenderung dilihat hanya sebagai pengulangan semata. Jadi pastikan, sejak awal proses penyusunan proposal, pastikan kamu sudah punya kerangka berpikir yang jelas soal “apa yang baru” dari penelitianmu biar penelitian yang kamu jalankan ini tidak terasa hambar, melainkan ada ilmu atau temuan baru yang berguna bagi orang disekitarmu! Semoga panduan ini bisa jadi pegangan kamu untuk lebih percaya diri menentukan arah riset. Yuk, mulai eksplorasi dan temukan ide-ide segarmu sendiri. Karena riset yang baik bukan yang paling rumit, tapi yang paling jujur dan bermakna.