1. Home
  2. »
  3. Penelitian
  4. »
  5. 5 Langkah Efektif Menentukan Batasan Masalah dalam Penelitian

5 Langkah Efektif Menentukan Batasan Masalah dalam Penelitian

Halo Mahasiswa, sudah mulai mengerjakan skripsi, sudah ketemu sama topik penelitian cocok di teliti, namun kamu masih bingung dari mana mulainya? Kalau bener demikian, kamu tidak perlu khawatir, kamu tidak sendiri. Solanya banyak mahasiswa muter-muter di awal saat mengerjakan skripsi karena mereka gagal menentukan yang menjadi batasan masalah dalam penelitiannya. Padahal batasan masalah dalam penelitian ini penting banget supaya penelitian kamu nggak melebar ke mana-mana dan tetap fokus pada pokok bahasan. Bisa bayangin mahasiswa kamu melakukan penelitian, tapi penelitianmu tidak menentuarahnya kemana, alhasil kamu revisi melulu dan penelitianmu tidak selesai. Emang mau seperti itu?

Tapi tenang saja, artikel ini sudah hadir untuk membantu kamu. Di sinilah pentingnya memahami ruang lingkup penelitian, menentukan fokus penelitian, dan menyelaraskan semuanya dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Olehnya itu, buat kamu yang ingin memahami langkah efektif dalam menentukan batasan masalah dalam penelitian, artikel ini akan bantu kamu menyusun batasan masalah secara sistematis mudah dan aplikatif. Yuk disimak sampai habis biar skripsimu cepat selesai minim revisi dan kamu cepat wisuda!

5 Strategi Menentukan Batasan Masalah

Seperti yang kita pahami, menentukan batasan masalah itu sangat penting untuk membantu kamu dalam menyusun skripsi biar skripsimu tidak melebar kemana-kemana. Nah, buat kamu yang masih kesulitan dalam menentukan batasan masalah dalam skripsimu, yuk pahami 5 strategi berikut biar skripsimu cepat selesai!

1. Pahami Topik dan Ruang Lingkup Penelitianmu

Oke, sebelum kita bahas lebih jauh beberapa langkah lainnya, langkah pertama yang harus kamu ketahui adalah memahami topik penelitianmu sendiri. Kenapa ini harus? Karena dengan memahami topik dan cakupan penelitian secara menyeluruh, itu tandanya kamu paham apa yang kamu tulis dan teliti sehingga dengan seperti ini kamu bisa dengan mudah membuat batasan masalah skripsimu. Akan tetapi kalau kamu belum paham sendiri topik dan ruang lingku penelitianmu, jangan buru-buru bikin batasannya, yang ada nanti kamu bingung sendiri saat baca tulisanmu.

Terus bagaimana dong? Pahami dulu yang kamu tulis! Misalnya, kalau kamu meneliti tentang “Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa”, kamu perlu tahu dulu:

  • Platform apa yang dimaksud (Instagram? TikTok? Semua?)
  • Jenis perilaku konsumtif seperti apa?
  • Mahasiswa dari kampus mana, angkatan berapa?

Dengan memahami hal-hal ini, kamu bisa menentukan batasan yang realistis. Jangan sampai kamu meneliti terlalu luas tapi waktumu terbatas. Di sinilah kamu menetapkan ruang lingkup penelitian agar tetap terkontrol dan sesuai dengan kemampuan serta sumber daya yang kamu punya.

2. Fokuskan pada Variabel Utama

Sudah paham sama langkah pertama tadi, selanjutnya kamu harus paham juga apa yang menjadi fokus utama penelitian kamu, beserta dengan variabel-variabel utama yang ingin kamu teliti. “Tapikan penelitianku kualitatif, bagaimana dong?” Nah, kalau penelitianmu bersifat kuantitatif, biasanya sudah jelas ada variabel independen (bebas) dan dependen (terikat). Tapi kalau penelitianmu kualitatif, fokus bisa berbentuk fenomena atau isu spesifik yang ingin ditelaah.

Misalnya:

  • Variabel bebas: frekuensi penggunaan Instagram
  • Variabel terikat: tingkat perilaku konsumtif Dengan fokus seperti ini, kamu nggak perlu bahas semua media sosial atau semua bentuk perilaku. Cukup yang relevan dengan variabel tersebut. Ini akan memudahkan kamu membuat batasan masalah yang tajam dan logis.

3. Pertimbangkan Keterbatasan Waktu dan Data

Skripsi bukan disertasi, jadi kamu harus realistis. Waktu kamu terbatas, dan akses data pun belum tentu mudah. Karena itu, batasan masalah dalam penelitian juga harus mempertimbangkan hal-hal praktis ini.

Contohnya:

  • Kamu hanya punya waktu 3 bulan? Fokus saja pada satu kampus atau satu fakultas.
  • Data yang bisa dikumpulkan hanya lewat kuesioner online? Jangan ambil populasi di luar jangkauan.

Mempertimbangkan keterbatasan bukan berarti kamu lemah, justru ini bentuk profesionalisme dan kecerdasan dalam merancang penelitian yang feasible. Jadi jangan terlalu perfeksionis dan ambisius, ya.

4. Sinkronkan dengan Rumusan Masalah dan Tujuan

Setelah kamu tahu apa yang ingin diteliti dan dalam batasan apa, pastikan semua itu selaras dengan rumusan masalah dan tujuan penelitianmu. Ini penting banget supaya skripsimu punya benang merah yang kuat dari awal sampai akhir.

Misalnya:

  • Kalau tujuan penelitianmu ingin “mengetahui pengaruh X terhadap Y”, maka batasan masalahnya harus menjelaskan X dan Y secara spesifik, termasuk ruang lingkupnya.

Batasan yang baik akan memperkuat posisi logis dari rumusan masalah, sehingga penelitianmu tidak membingungkan pembaca, dosen pembimbing, maupun penguji nantinya.

5. Tuangkan Batasan Masalah dalam Paragraf yang Jelas

Terakhir, kamu harus bisa menyusun batasan masalah dalam bentuk tulisan. Jangan cuma paham di kepala aja. Tulis dalam satu paragraf di Bab 1 (biasanya di bawah tujuan penelitian), dengan bahasa yang ringkas, formal, dan tidak bertele-tele.

Contoh:

“Penelitian ini dibatasi pada mahasiswa aktif Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas XYZ angkatan 2021 yang menggunakan Instagram minimal 2 jam sehari. Fokus penelitian adalah pengaruh frekuensi penggunaan Instagram terhadap perilaku konsumtif yang diukur melalui indikator pembelian impulsif.”

Gunakan kalimat yang lugas dan hindari penggunaan kata-kata multitafsir. Semakin jelas batasanmu, semakin kuat juga posisi argumentatif dalam keseluruhan skripsi.

Penutup

Bagaimana mahasiswa, sampai disini sudah pahamkan dalam memahami batasan masalah dalam penelitian? Intinya ya, menentukan batasan masalah dalam penelitian bukan sekadar formalitas, tapi fondasi penting yang menentukan arah dan keberhasilan skripsimu. Dengan menyusun batasan yang tepat, kamu akan lebih mudah menyusun metode, analisis, hingga kesimpulan yang sesuai. Dan yang pasti semua ini adalah kunci keberhasilan kamu dalam menyelesaikan penelitianmu dengan cepat dan mudah. Olehnya itu kamu jangan sampai lupa, kalau batasan masalah juga harus mencerminkan fokus penelitian, sesuai dengan tujuan penelitian, dan mengacu pada ruang lingkup penelitian yang logis.

Yuk, mari aplikasi ilmu yang kamu baca pada artikel ini biar penelitianmu cepat selesai! Mulai sekarang, silakan susun dari sekarang batasan masalah dalam penelitianmu dan konsultasikan dengan dosen pembimbing untuk memastikan kamu ada di jalur yang benar. Atau paling tidak jika ada hal yang tidak kamu ketahui, kamu bisa berkonsultasi dengan dia. Semangat terus ya, calon sarjana masa depan, semoga skripsinya cepat selesai!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Optimized by Optimole
Scroll to Top